Prasasti Perjuangan Pahlawan Front Selatan Jenggalu yang dibangun pada tahun 1949 dan direnovasi pada tahun 1994, sampai saat ini tak pernah lagi mendapatkan perhatian dari pemerintah. Prasasti yang berada di Jalan Lintas Bengkulu – Manna tepatnya di Desa Jenggalu Kecamatan Sukaraja ini kondisinya cukup memiriskan.
Padahal prasasti tersebut memiliki nilai historis yang tinggi yakni untuk mengenang jasa pahlawan dalam menghadang tentara Belanda yang akan memasuki Bengkulu Selatan saat Agresi Militer Belanda II.
Kepala Desa Jenggalu, Jhoni Midarling mengatakan bahwa prasasti ini seolah-olah tidak bertuan karena tak pernah mendapatkan perhatian selama ini setelah terakhir direnovasi sebelum pemekaran Kabupaten Seluma. Oleh karena itu, masyarakat Desa Jenggalu mengharapkan adanya bantuan ataupun partisipasi dari pihak eksekutif maupun legislatif untuk dapat melakukan perawatan dan perbaikan.
Mengingat prasasti dan kawasan sekitarnya sudah mulai rusak termakan usia. “Kami sangat mengharapkan agar prasasti ini dapat diperhatikan, ini kan monument bersejarah yang memiliki nilai histroris tinggi,”
Ia menceritakan bahwa prasasti yang terletak di Desa Jenggalu Kecamatan Sukaraja itu adalah monumen perjuangan yang dibangun untuk mengenang jasa pahlawan menghadang tentara Belanda yang akan memasuki Bengkulu Selatan. Dimana pada tahun ini tersebut sedang terjadi Agresi Militer Belanda II dan lokasi tersebut merupakan tempat pertahanan para pahlawan.
Dibangunnya prasasti didekat Jembatan Jenggalu itu karena merupakan tempat pertempuran antara tentara Belanda dan para pejuang di bawah komando Serma Kenadi. “Pemutus mata rantainya, dis itu dulu ada jembatan gantung, nah jembatannya itu diputuskan dan garis pertahanannya disana,” lanjutnya.
Oleh karena itu, sangat miris sekali apabila monumen bersejarah seperti itu hanya diabaikan begitu saja. Pihaknya bahkan berniat menggunakan dana desa namun tidak ada regulasi yang mengaturnya. Untuk itulah, pihaknya mengharapkan adanya bantuan dari Pemprov Bengkulu maupun Pemkab Seluma untuk merawat dan memperbaiki monumen bersejarah tersebut.
“Lokasi itu juga sering didatangi para veteran perang, kami sangat berharap adanya perhatian dari pemerintah